Selamat datang dalam blog saya

Selamat datang dan mari berbagi melalui blog.
Bersama kita bisa memajukan dunia pendidikan khususnya pendidikan matematika.
Mari kita wujudkan pendidikan matematika yang berkualitas

Google Website Translator Gadget

Sabtu, 10 Januari 2009

Refleksi tentang Ritual Mathematics Dr Marsigit

Dalam blognya, Dr Marsigit (http://marsigitphilosophy.blogspot.com/) menuliskan tentang Ritual Mathematics yang mengemukakan tentang perhitungan matematika yang digunakan dalam aktivitas masyarakat jawa untuk menghitung hari/perhitungan tanggal.

Dalam perhitungan menggunakan formula menggunakan basis memberikan hasil yang relative benar. Akan tetapi apabila perhitungan yang dilakukan tersebut untuk menentukan hari atau tanggal pada beberapa waktu yang lampau tidak selalu menghasilkan hasil yang benar, apabila tidak memperhatikan sejarah tentang kalender.

Misalnya yang terjadi pada tahun 1582, Pope Gregory mengeset ulang kalender, 10 hari ditambahkan pada 5 Oktober 1582 menjadi 15 Oktober 1582. Tanggal 6 samapai tanggal 14 dianggap tidak ada.

Perubahan yang terjadi tidak semua sama pada tahun 1582, misalnya yang terjadi di United States terjadi pada tahun 1752 terjadi penambahan 11 hari, tanggal 3 September 1752 berubah menjadi tanggal 14 September 1752. Kemudian yang terjadi di Jepang pada tahun 1873, Rusia dan Negara tetangganya pada tahun 1917, dan sebagainya.

Kita tidak bisa begitu saja mengabaikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam melakukan perhitungan hari dan tanggal di masa lampau. Akan tetapi memang untuk perhitungan tanggal dan hari maupun hari pasaran dalam kehidupan sehari-hari di jawa tidak terlalu terpengaruh oleh sejarah tersebut karena waktu perhitungan adalah waktu sekarang, yang tentu saja jarak waktunya tidak terlalu lama, yaitu 7 hari, 35 hari, 40 hari, 100 hari, dan 1000 hari.

REFERENCE:

H. Rosen, Kenneth, 1993,"Elementary Number Theory and Its Applications", New York:Addison-Wesley Publishing Company



Rabu, 31 Desember 2008

Pembelajaran Kooperatif

Robert E Slavin (2005: 2) menyatakan:
"Cooperative learning refers to a variety of teaching methods in which students work in small groups to help one another learn academic content. In cooperative classrooms, students are expected to help each other, to discuss and argue with each other, to assess each other’s current knowledge and fill in gaps in each other’s understanding. "

yang artinya kurang lebih sebagai berikut:
"Pembelajaran kooperatif berdasarkan pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif siswa diharapkan dapat saling membantu, saling berdiskusi dan berpendapat, untuk mengasah pengetahuan yang telah mereka kuasai dan mengurangi kesenjangan pemahaman siswa yang lain."

Akan tetapi pada kenyataan di lapangan hal tersebut tidaklah semudah yang dibayangkan. Guru dalam menerapkan metode tersebut dituntut untuk bisa mengkondisikan siswa dalam kegiatan belajar kooperatif untuk belajar materi yang seharusnya dipelajari sesuai dengan silabus. Bukan hal yang tidak mungkin bahwa materi yang seharusnya dipelajari dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak tercapai target pembelajarannya apabila guru yang bersangkutan kurang bisa mendesain pembelajaran, mengarahkan siswa, dan membimbing siswa pada materi yang dipelajari.
Selain hal-hal tersebut, guru juga harus mengetahui kemampuan awal siswa tentang materi yang dibutuhkan untuk mempelajari materi yang akan dipelajari. Hal tersebut dikarenakan apabila kemampuan awal siswa kurang cukup tentang materi yang dibutuhkan untuk mempelajari materi yang baru, maka akan mengganggu jalannya kegiatan pembelajaran, bahkan bisa jadi tidak didapat kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran kooperatif yang dijalankan ini.
Oleh karena hal-hal tersebut di atas, pengetahuan guru maupun calon guru perlu ditingkatkan dalam hal mendesain pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif agar sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Robert E. Slavin, 2005, Cooperative Learning: theory, research and practice, London: Allymand Bacon.

Rabu, 24 Desember 2008

Salam.

Pengujung yang terhormat, ini merupakan blog pertama saya. Untuk awa dari publikasi ini, saya ingin menyampaikan ucapan syukur karena saya memiliki kesempatan untuk menampilkan hasil pemikiran saya secara online dan memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan setiap orang yang tertarik pada ide yang akan saya sampaiakan nantinya. Saya akan berusaha untuk menampilkan hasil pemikiran saya secepatnya, baik itu berupa ringkasan jurnal, refleksi terhadap suatu artikel, ataupun topik lain terkait dengan pendidikan, khususnya Pendidikan Matematika. Terima kasih (Niken)