Selamat datang dalam blog saya

Selamat datang dan mari berbagi melalui blog.
Bersama kita bisa memajukan dunia pendidikan khususnya pendidikan matematika.
Mari kita wujudkan pendidikan matematika yang berkualitas

Google Website Translator Gadget

Rabu, 11 Mei 2011

Errors in Cooperative learning (Kesalahan dalam Pembelajaran Kooperatif)

Kita tahu bahwa kerja kelompok merupakan salah satu strategi untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar karena strategi ini banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja bersama memechkan masalah untuk mencapai tujuan. Roger dan David Johnson (Agus Supriyono, 2009: 58) mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Ada 5 unsur pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan, yaitu:1) Saling ketergantungan positif (positif interdependence); 2) tanggung jawab perseorangan (personal responsibility); 3) interaksi promotif (face to face promotive interaction); komunikasi antar anggota (interpersonal skill); 5)pemrosesan kelompok (grouping processing).
Oleh karena itu bukanlah hal mudah untuk menerapkan pembelajaran kooperatif, seperti halnya yang telah kita bahas pada bahasan sebelumnya tentang Pembelajaran Kooperatif .
Kesalahan dalam merencanakan dan membagi siswa dalam kelompok, maupun dalam pelaksanaannya yang belum sesuai dengan pembelajaran kooperatif dapat menimbulkan hal-hal negatif yang tidak diharapkan. Kesalahan perencanaan yang tidak memperhatikan kemampuan awal peserta didik dapat mengakibatkan tidak berjalannya pembelajaran yang diharapkan.
Selain itu, kesenjangan dalam kelompok yang seharusnya dapat dikurangi dengan pembelajaran kooperatif dapat terjadi sebaliknya yaitu bertambah senjang apabila dalam kelompok tersebut yang bekerja hanya siswa-siswa tertentu dan siswa-siswa lain hanya mengandalkan teman kelompoknya.
Mengenai hal-hal lain tentang kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dalam pembelajaran koperatif, dapat diakibatkan diantaranya oleh:
1. ukuran kelompok terlalu besar
2. membiarkan siswa memilih kelompoknya sendiri
3. tidak hati-hati memantau kelompok ketika mereka bekerja
Oleh karena itu, penerapan pembelajaran kooperatif haruslah hati-hati dan perlu direncanakan secara hati-hati pula.

Sumber:
1. Agus Supriyono tahun 2009
2. http://tlt.suny.edu/originaldocumentation/library/cm/mistakes.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar